Sabtu, 13 April 2013

Kata kerja bentuk kamus dan kata kerja bentuk ~masu

Hallo minna. Apa kabar? Sudah lama, ya kita tidak belajar bersama! Bagaimana? Apakah hari-hari minnasan terasa menyenangkan? Hm.. ayo kita mulai belajarnya ^^
Kita sudah pernah mencoba untuk menghafal kata kerja bentuk kamus. Bagaimana? Apa ada hal-hal yang membingungkan? Sebelumnya, saya juga sudah mengentri materi berjudul “Kata kerja bentuk ~masu”. Namun, karena saya pikir materi tersebut kurang bagus secara keilmuan, maka saya memutuskan untuk memperbaikinya dalam entrian kali ini. selanjutnya, entrian “Kata kerja bentuk ~masu” juga akan saya hapus untuk menghilangkan kebingungan.
So, ayo kita mulai belajarnya. Kata kerja dibagi menjadi 5 golongan, yaitu:
1. Kata kerja dengan suku kata yang berakhiran “u”, “tsu”, “ru”, “mu”, “nu”, “bu”, “ku”, “gu”, “su” (godan doushi).
Contoh:
Iu = mengatakan
Iku = pergi
Hanasu = bicara
Tatsu = berdiri
Shinu = mati
Yomu = membaca
Toru = mengambil (foto)
Oyogu = berenang
Asobu = bermain

2. Kata kerja dengan suku kata akhir “iru” (kamiichidan doushi).
Contoh:
Miru = melihat
Dekiru = bisa mengerjakan
Tojiru = menutup (buku)
Okiru = bangun (tidur)

3. Kata kerja dengan suku kata akhir “eru” (shimoichidan doushi). Contoh:
Taberu = makan
Akeru = mengosongkan
Oshieru = mengajarkan
Tateru = membangun

4. Kata “kuru” (kahen doushi).
Kuru = datang

5. Kata “suru” (sahen doushi).
Suru = mengerjakan, melakukan.


Kita mungkin akan sedikit kesulitan untuk membedakan mana kata yang termasuk goudan doushi, kamiichidan doushi, dan shimoichidan doushi, karena ada kata-kata tertentu yang mirip dengan golongan lainnya. Contohnya, kata “iru”, bisa berarti “ada” (godan doushi), bisa juga berarti “membutuhkan” (kamiichidan doushi). Atau kata “hashiru” yang merupakan golongan goudan doushi, bukan kamiichidan doushi, yang berarti “berlari”. Namun jangan khawatir, kita bisa membedakannya golongan yang satu dengan yang lain dengan cara:
1. Melihat konteks pembicaraan
2. Melihat kanjinya, yang kemudian dapat kita cocokkan artinya dengan bantuan kamus.

Kata kerja kamus, kadang digunakan oleh kaum muda dalam suasana casual, namun secara formal kata jenis tersebut tidak digunakan. Untuk suasana formal, biasa digunakan kata kerja yang berakhiran “~masu”. Tapi jangan khawatir minna, bukan berarti percuma untuk menghafal kata kerja kamus. Karena pada prinsipnya, kita bisa mengubah kata kerja bentuk kamus tersebut ke dalam bentuk “~masu”. :p hehe.

Untuk mengubah kata-kata dari golongan goudan doushi menjadi bentuk ~masu, adalah dengan cara menukar vokal u di akhir kata dengan vokal “i + masu” Contoh:
Kau + i + masu--> kaimasu Hataraku + i+ masu--> hatarakimasu Wakaru + i + masu--> wakarimasu

Pada kata-kata golongan kamiichidan doushi dan shimoichidan doushi ( dengan suku kata akhirnya “iru”, dan “eru”), perubahan bentuk ke kata kerja ~masu dilakukan dengan cara menukar suku kata “ru” pada akhir kata tersebut, dengan ~masu. Contoh:
taberu +~masu--> tabemasu Miru +masu--> mimasu Oboeru+ masu--> oboemasu

Kata kerja golongan kahen doushi, yang hanya terdiri dari satu kata, yaitu “kuru”, berubah menjadi “kimasu”.

Sedangkan kata kerja golongan sahen doushi, yang juga hanya terdiri dari kata, yaitu “suru”, berubah menjadi “shimasu”

Naaahhh begitulah materi saya kali ini. Saya harap ini sudah cukup baik. Hm.. kalau ada hal-hal yang kurang jelas, silahkan minna tanyakan pada sensei masing-masing, atau pada rumput yang bergoyang :D hehe. Saya mungkin melakukan kesalahan baik itu dalam pemilihan diksi, atau dalam penyampaian materi, maka dari itu, kritik, koreksi, dan saran dari minna sekalian akan sangat membantu dan saya hargai. Terimakasih, dan sampai jumpa di entrian saya berikutnya, minna \(^0^)/ jya mata, ne!!!

Rujukan:
Chandra, T., 2008. Pelajaran Bahasa Jepang jilid Pertama Cetakan Keduapuluhdua. Jakarta: Evergreen.